Haruskah generasi muda menjadi pemimpin ?
Pada dasarnya manusia di utus oleh Tuhan lahir ke muka bumi ini adalah untuk menjadi seorang khalifah atau seorang pemimpin. Pemimpin yang akan tetap menjaga senyum dan tawa tetap merekah dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan terhadap kesenjangan sosial yang semakin menjadi-jadi tanpa harus banyak mengobral janji manis. Apakah sifat kepemimpinan itu sudah tertanam di dalam diri anda ?. Anda tidak perlu menjawab pertanyaan ini. Karena percuma ketika anda bersuara lantang di depan banyak orang bahwa anda mampu, namun satu progress pun belum terlesaikan. Anda hanya perlu membuktikan bagaimana cara melakukannya dan menyelesaikannya.
Pemimpin bukan hanya para pejabat yang pangkat serta kedudukan di bangku pemerintahan. Menurut saya ketika anda sudah mampu membimbing serta membina sekelompok orang yang butuh bimbingan, anda sudah dikatakan seorang pemimpin. Tanpa disadari atau mungkin memang sadar, hal semacam ini merupakan hal yang sering kita lihat pada mahasiswa-mahasiswa yang aktif dalam bidang organisasi perkuliahannya. Pertanyaan adalah mengapa para mahasiswa hanya mampu berteriak sekeras-keras mungkin di pintu depan instansi pemerintahan hanya untuk menuntut ketidakadilan, korupsi serta kesalahan-kesalahan pemerintah.
Sekarang siapa yang harus di salahkan jika mahasiswa saja hanya mampu bicara tanpa berbuat sesuatu. Jika ditanya apa peduli mereka terhadap politik Indonesia sekarang ini, mungkin sebahagian dari mereka acuh terhadap pertanyaan tersebut. Ini merupakan satu kesalahan besar. Politik di Indonesia perlu asupan pikiran-pikiran matang dari generasi mudanya. Untuk itu perlu ada jiwa muda di bangku pemerintahan untuk meluruskan definisi dari politik yang carut marut sehingga menimbulkan polemik bagi rakyat Indonesia. Kalau bukan generasi muda, siapa lagi yang akan mengubah semua ini.
Sudah saatnya kita melihat generasi muda memimpin Indonesia. Pasti ada kebosanan jika kita melihat hanya orang-orang itu saja yang bersaing memperbutkan bangku kekuasaan. Anda tidak perlu harus memiliki kemampuan yang lebih dalam politik. Anda cukup menunjukkan apa yang perlu dibenahi dan apa yang harus dilanjutkan. Itu saja mungkin sudah membuat rakyat bisa bernafas lega. Yang terpenting adalah berani berbuat, berani bertanggung jawab. Berani mengubah berani berbenah.
Apakah harus diinstasi pemerintahan kita bisa menjadi pemimpin ?
Seperti yang saya jelaskan di atas, menjadi pemimpin tidak harus berkerja di perkantoran maupun instansi-instansi swasta. Anda dapat melakukannya dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Bayangkan saja ketika anda selalu membuang sampah ke tong sampah dan masyarakat melihat dan mengikuti kebiasaan anda. Anda sudah dikatakan seorang pemimpin karena telah memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Saya rasa semua orang bisa melakukan hal ini.
Namun, tidak semua kenyataan akan menjadi seperti yang kita harapkan. Sekarang manusia sudah jarang yang bersikap, baik pun jika ada keinginan yang dikehendaki. Para generasi muda sekarang sudah terlalu di manjakan dengan kemewahan yang berasal dari orang tua. Sehingga mereka malas untuk berpikir akan masa depannya. Jika sudah begitu bagaimana ia mau berpikir akan masa depan bangsa dan negaranya.
Untuk itu mulai dari sekarang coba untuk merubah sifat malas berpikir tersebut. Gunakan karunia tuhan yang luar biasa hebatnya itu semampunya. Karena di kepela para generasi muda lah bagaimana nanti masa depan bangsa kita. Siapa yang tau bahwa di masa depan anda adalah seorang pemimpin terbaik di dunia. Tentu akan mengharumkan nama bangsa dan orang tua anda.
Apa yang dilakukan setelah menjadi pemimpin ?
Jika memang benar anda ingin mengubah dunia, sekaranglah saatnya unjuk gigi bahwa generasi muda bisa. Ketika seseorang mulai sukses, pasti ada saja orang lain yang ingin menjatuhkannya. Saya rasa anda tidak perlu takut akan hal, karena kunci menjadi seorang pemimpin adalah berani. Berani akan segala hal, berani mengambil keputusan, berani bertindak. Tidak hanya sekedar bertindak, perlu pemikiran yang matang untuk melakukan sesuatu. Karena belum tentu sesuatu yang baik bagi anda akan berdampak baik juga terhadap orang lain.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang selalu mendengarkan sebelum bicara. Dengan mendengar akan memberi waktu otak berpikir bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah yang rumit. Jangan pernah melihat siapa yang bicara walaupun ia penjahat sekalipun. Resapi kata-kata yang membawa kebajikan bagi anda. Satu hal lagi, jangan pernah anda menyombongkan diri bahwasanya anda bisa menyelesaikan suatu perkara rumit. Karena biasanya akan berdampak negatif kepada anda.
Tunggu apa lagi, rakyat Indonesia telah lama mengidam-ngidamkam pemimpin-pemimpin dari generasi muda. Tunjukan pada dunia bahwa generasi muda lebih kompeten, lebih memiliki intelektualitas yang tinggi dan semangat mengubah yang bagaikan gunung berapi. Sekian.
"Pemimpin tidak pernah memberitahu kamu apa yang dia perbuat, tapi dia menunjukkan kepadamu bagaimana cara menyelesaikannya"
No comments: